Untuk membantu para Master Teacher Trainer (MTT) dan para guru mengintegrasikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam lingkungan sekolah, dan dalam rangka mempromosikan pembelajaran yang berpusat pada siswa, Decentralized Basic Education (DBE) 2 menyelenggarakan program pelatihan bertajuk “ICT National Training on Trainers (TOT)” yang dilaksanakan pada tanggal 10-13 Desember 2007, bertempat di MI Muhammadiyah Karanganyar, Jawa Tengah.
Pelatihan yang diikuti oleh 18 peserta yang berasal dari perwakilan DBE2 di Indonesia ini bertujuan untuk menyiapkan para MTT dan perwakilan provinsi untuk dapat merancang, mengembangkan dan menerapkan workshop TIK serupa di provinsi masing-masing. Hadir pula Bapak Vincent P. Costa, Ed.D selaku Provincial Coordinator DBE 2 Jawa Tengah yang berkesempatan membuka acara ini. Hadir pula Bapak Dr. Arief S. Sadiman, M.Sc selaku perwakilan DBE 2 Indonesia serta Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Karanganyar Bapak Muhtadi.
Materi yang disampaikan dalam workshop 3 (tiga) hari tersebut meliputi : Belajar Sendiri dan Bersama, Pembelajaran Aktif dengan TIK : Komunitasku, Pembelajaran Aktif dengan TIK : Museum Digital, Menghubungkan Pembelajaran Siswa dan Teknologi : Refleksi Jigsaw, Pembelajaran dan Teknologi, Mencari dan Mengevaluasi Sumber-sumber Pembelajaran di Internet, Lebih Jauh dengan Pembelajaran Aktif menggunakan Satu Komputer, Perencanaan dan Penerapan serta Menciptakan Video Pembelajaran Interaktif. Semua materi tersebut disajikan oleh para fasilitator yang terdiri dari DLC Provinsi Jawa Timur Bapak Muchsonhadi, DLC Provinsi Jawa Tengah Bapak A. Sarjita, Education Technology Advisor DBE 2, Radhietya Hadikusuma dan ICT Coordinator Provinsi Jawa Tengah, Winastwan Gora.
Pada sesi pelatihan “Mencari dan Mengevaluasi Sumber-sumber Pembelajaran di Internet” lokasi pelatihan mengambil tempat di Laboratorium Komputer Fakultas MIPA Universitas Negeri Surakarta (UNS) dikarenakan dalam sesi ini dibutuhkan banyak perangkat komputer dengan koneksi Internet.
Yang menarik dari latihan kali ini adalah, banyak peserta dari berbagai provinsi yang belum begitu mahir dalam penggunaan komputer dan perangkat teknologi informasi namun berkat semangat dan usaha yang tinggi untuk belajar hal tersebut tidaklah sia-sia, di akhir pelatihan mereka telah mampu untuk membuat presentasi multimedia, mengintegrasikan aplikasi-aplikasi pendidikan dalam kegiatan belajar, memetakan konsep dan ide dengan bantuan software, membuat buletin dan majalah dinding sekolah dan mampu membuat video pembelajaran interaktif secara berkelompok menggunakan komputer terbatas.
Filed under: Berita |
Tinggalkan Balasan