Pembelajaran yang aktif tidak harus dimulai dengan penggunaan alat peraga yang mahal atau menggunakan teknologi yang canggih. Banyak cara yang efektif untuk membelajarkan siswa dengan menggunakan alat peraga yang di dapatkan dari lingkungan sekitar sekolah atau lingkungan rumah tempat tinggal siswa. Pengadaan Alat Peraga Murah (APM) dapat dilakukan dengan model partisipatif.
Siswa, guru dan orang tua siswa dapat memberikan alat/bahan yang mungkin tidak terpakai, barang sisa yang dibuang sebagai sampah dan sejenisnya dapat dikelola menjadi APM. Sebagai contoh di kelas 1 SD Negeri Mawas Kota Makassar binaan DBE2, melakukan langkah awal di kelas awal sebagai motivator buat sekolah dalam gugus 1 Mamajang Kota Makassar.
Filed under: Berita |
Luar biasa tapi bukan biasa di luar,dengan modal Rp 60.000,- dapat langsung praktek ict .Perlu dijelaskan apakah Rp 60000 itu untuk swadana persatukali kegiatan atau perbanyak kali kegiatan,kalau pesatukali kegiatan walaupun jauh tempatnya juga kemahalan untuk ukuran orang desa.Tapi ukuran orang Jawa Tengah kebanyakan pula tidak jadi masalah.Benarah.?…..luar biasa bukan biasa di luar, ha….ha….ha….. . Misalnya:Rp 60000×100 orang lumayan juga untuk pengembangan ict tentunya.