Alat Peraga Matematika Buatan Siswa SDN Bareng Lor 2 Klaten, Jawa Tengah

Keterangan Gambar : Dua orang siswa-siswi SDN Bareng Lor 2 Klaten (Amru dan Dira) sedang berlatih mempresentasikan alat peraga matematika yang telah dibuatnya.

Inilah kreatifitas siswa yang ditangkap dengan jeli oleh gurunya. Berangkat dari ide siswa, Pak Suyanta, seorang guru SDN Bareng Lor 2 Klaten Utara, Kab. Klaten, Propinsi Jawa Tengah, sangat bersemangat mendampingi siswa siswi tersebut untuk mengembangkan sebuah alat peraga matematika yang diberi nama “Permainan Kartu Pecahan Senilai dengan Sistem Domino”. Alat peraga ini dapat dipergunakan oleh siswa Sekolah Dasar yang duduk di kelas 4 (empat), untuk belajar pecahan senilai. Alat ini tutur Pak Yanto, panggilan akrab Pak Suyanta merupakan salah satu upaya untuk merubah image kartu Domino yang biasanya digunakan untuk judi, menjadi alat efektif untuk membantu pembelajaran.

Keterangan Gambar : Dik Dira sedang memperagakan alat peraga matematika permainan kartu pecahan senilai dengan sistem domino di hadapan Bapak Suyanta, guru mereka.

Permainan Kartu Pecahan Senilai ini dikembangkan oleh 2 (dua) siswa siswi SDN Bareng Lor 2 Klaten Utara, Kab. Klaten, yaitu oleh Dik Dira dan Amru. Keduanya adalah siswa/i kelas 5 (lima) di SD tersebut. Alat peraga berupa permainan ini sengaja dikembangkan lebih lanjut untuk dipresentasikan dan dilombakan di ajang Festival Sains yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Jawa Tengah pada tanggal 13-15 April 2008 yang lalu.

Keterangan Gambar : Dik Amru (tengah) sedang memperbaiki presentasi dan simulasi permainan dengan PowerPoint didampingi oleh Bapak Suyanta dan Winastwan Gora (ICT Coordinator DBE2 Jawa Tengah)

Penulis sempat menyaksikan sendiri pembinaan yang dilakukan oleh pihak sekolah sebelum siswa-siswi ini terjun dalam perlombaan Festival Sains. Mereka berlatih untuk mempresentasikan alat peraga yang telah dibuat, serta membuat simulasi permainan menggunakan aplikasi Microsoft PowerPoint. Sungguh mengesankan bahwa siswa-siswi kelas 5 mampu mengembangkan alat peraga untuk membantu dalam pembelajaran di kelas. Dalam Festival Sains yang telah berlangsung tersebut, mereka mendapatkan rangking 21 dari 35 peserta. Meski demikian mereka tetap puas, karena mereka telah menyajikan sesutu yang terbaik.