Begadang untuk Menang! : Cerita Sukses Kompetisi Alat Peraga Murah di Jawa Tengah

Sampai jam 03.00 dini hari senin tanggal 29 April 2008 para peserta Initial Workshop seakan tak ada satupun yang merasa capek untuk merakit Alat Peraga Murah (APM) dan memajangkan alat peraganya tersebut. Hal tersebut dikarenakan mereka ingin memenangkan lomba pameran Alat Peraga Murah (APM) antar PSBG se-Jawa Tengah di Hotel Metro, Semarang. Lomba yang cukup bergengsi itu diselenggarakan sekaligus mengawali agenda Initial Workshop (IW) PSBG di Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu.

Gengsi menjadi juara adalah merupakan dambaan dari seluruh peserta Initial workshop. Seluruh PSBG memperlihatkan inovasi dan kreatifitasnya untuk dapat menang dalam lomba ini. Alat peraga yang dibuat meliputi semua pelajaran baik kelas awal mapun kelas tinggi. Alat peraga sederhana mulai dari simetri lipat, kartu bilangan sampai dengan alat peraga sederhana yang membutuhkan kreatifitas tinggi seperti Peraga aliran darah dalam jantung dan mesin ketel uap sederhana juga dipamerkan oleh para peserta Initial workshop kali ini. Tidak tanggung-tanggung masing-masing PSBG rela menyewa mobil untuk mengangkut seluruh alat peraga ciptaannya ke tempat lomba atau tempat berlangsungnya workshop.

Dengan diadakannya lomba pameran alat peraga ini ternyata mempunyai dampak positif yang sangat luas. Ibarat “sekali tepuk air di dalam kolam, maka beriaklah seluruh air di dalamnya”.  Demikian juga dengan lamba kali ini, sekali kita melaksanakan event lomba atau kompetisi semacam ini, maka seluruh komponen di dalam gugus akan berusaha bahu-membahu untuk menampilkan hasil terbaik dari gugusnya. Dampak positif yang diperoleh antara lain :

  1. Semua guru dalam satu gugus berusaha membuat alat peraga atau memberikan kontribusi lain untuk berupaya memenangkan lomba ini
  2. Meningkatnya kreativitas para guru dalam gugus, dan dapat belajar tentang kreativitas guru yang berasal dari gugus lainnya
  3. Para Pengawas mengkoordinasikan para KS (Kepala Sekolah) dan guru untuk membagi pekerjaan dalam rangka pembuatan alat peraga yang bervariasi
  4. PSBG memiliki kekayaan alat peraga ciptaan sendiri yang lebih bermakna dalam proses pembelajaran
  5. Memacu sekolah untuk melakukan hal yang sama dengan yang ada di PSBG
  6. Menciptakan iklim kompetisi secara sehat antar PSBG di Jawa Tengah

Setelah semalaman para peserta membuat dan menata alat peraga untuk dipajangkan, pagi harinya Senin, tanggal 28 April 2008 mengikuti pelatihan PSBG yang diberi nama Initial workshop Grant and Procurement. Pada pelatihan ini  Pengelola PSBG dan PBS MIPA mendapatkan pelatihan tentang: Program kerja dan struktur organisasi, Pengenalan ICT untuk pembelajaran aktif, penggunaan alat peraga sederhana, pengenalan starter Kit, resensi buku dan pembuatan Aplikasi Hibah ke-2 (kedua).

Yang terasa spesial dalam workshop kali ini adalah, pada saat simulasi pembelajaran dengan menggunakan alat peraga sederhana. Pasalnya semua peserta ingin mempertunjukkan alat peraga ciptaannya. Padahal waktu yang tersedia tentu tidak mencukupi untuk semua bisa tampil. Namun untuk mengakomodasi keinginan peserta maka, alat peraga sederhana ciptaanya para guru tersebut dipajang selama 3 (tiga) hari atau selama workshop di tempat workshop tersebut juga.

Dengan demikian, selain alat peraga ciptaan para guru dapat tampil semua juga dapat digunakan sebagai sumber belajar bagi para peserta workshop. Dengan dipajangkan semua alat peraga, ternyata banyak peserta  yang penasaran ingin melihat cara kerja atau cara menggunakan alat peraga yang ditampilkan. Namanya antik dan aneh-aneh, seperti: Prisma Kejujuran, Mesin Uap Sederhana, alat peraga kinerja jantung dsb.

Yang paling menarik adalah, setiap PSBG ternyata mempunyai alat peraga andalan yang paling menarik. Misalnya PSBG Ki Hajar Dewantoro Klaten dengan Alarm Banjir,  PSBG Dwarawati Blora dengan Alat Peraga Kinerja Jantung, PSBG  Borobudur dengan Replikas Mesin Uap-nya,  PSBG Kendalisodo Purworejo dengan Cara Kerja Lensa Mata, PSBG Ki Hajar Dewantara Demak dengan Pendeteksi Nikotin , PSBG RA Kartini dengan Replika Lampu Lalu Lintas, dan masih banyak lagi.

Pada hari terakhir dilangsungkan penilaian dengan 2 (dua) tahapan. Tahap bertama adalah peserta menilai sendiri PSBG yang terbaik, menurut mereka. Penilaian dari peserta untuk peserta. Mereka dipersilahkan menilai PSBG mana saja yang pantas untuk menjadi juara, tetapi tidak boleh menilai PSBG-nya sendiri. Tahap kedua dilakukan oleh Team Juri yang terdiri dari: ICT Advisor (Bapak Arief S. Sadiman), Grant Manager DBE2 (Ibu Pudji Agustine), DLC, dan Office Manager (Ibu Stephani Rihi). Dengan menggunakan kriteria : inovasi, variasi, bagaimana alat tersebut memudahkan proses pembelajaran, dan bahan mudah ditemukan di sekitar. Terpilih sebagai Juara 1 adalah PSBG Ki Hajar Dewantoro Klaten. Juara 2 adalah PSBG Dwarawati Blora dan Juara 3 adalah PSBG Kendalisodo Purworejo.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: