Musim hujan di bulan Desember, tak menyurutkan niat anggota Module Adaptation Team (MAT) Paket Adaptasi Matematika untuk terus melaju menuju Kota Malino, yang terletak kurang lebih 80 km arah Tenggara dari Kota Makassar. Udara dingin dan kabut menyambut kedatangan di Lembah Biru Hotel. Satu persatu anggota tim turun dari kendaraan yang membawanya satu setengah jam perjalanan dari kantor DBE2 Makassar.
Kota Malino merupakan kota wisata ternama di Propinsi Sulawesi Selatan, yang terletak 1050 meter dari permukaan laut,dengan panorama alam yang menakjubkan berada di kaki komplek pegunungan Bawakaraeng-Lomppobattang. Secara Administratif kota ini berada dalam wilayah kecamatan Tinggi Moncong kabupaten Gowa.
Selain terkenal sebagai kota wisata, kota ini pula merupakan kota bersejarah. Di zaman perjuangan mempertahankan kemerdekaan dari kekuasaan Belanda, kota ini merupakan tempat perundingan antara pihak Belanda dengan Indonesia, yang dikenal dengan Konferensi Malino.
Di zaman kemerdekaan, awal abad ke-21 kota ini mengukir sejarah dalam perjalanan kehidupan bangsa sebagai tempat perundingan damai penyelesaian konflik Poso dan Ambon, dan menjadi saksi bisu terwujudnya perdamaian.
Second Meeting MAT Matematika yang dimulai tanggal 15 sampai 18 Desember 2008 dengan membawa beberapa catatan penting First Meeting untuk dikaji (review) dan menyelesaikan draft akhir paket Pelatihan Tim Sekolah (PTS), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Kelompok Kerja Guru (KKG) Adaptasi Matematika sebagai paket pelatihan DBE2 Sulawesi Selatan yang terakredisasi.
Walaupun paket pembelajaran Matematika telah dilaksanakan di 3 propinsi (Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Jawa Timur) sebagai paket adaptasi, namun oleh anggota MAT DBE2 Sulawesi Selatan yang terdiri dari Dosen Jurusan Matematika dan PGSD Universitas Negeri Makassar (UNM), Universitas Muhammadiyah, Widyaiswara Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), Pengawas Pendidikan kantor Departemen Agama, Propincial Coordinator (PC), Distric Learning Coordinator (DLC), University Advisor (UA), Training Program Specialist, dan ICT Coordinator, dan Master Teacher Trainer (MTT), merumuskan paket pelatihan ini sesuai kebutuhan guru,kepala sekolah, dan stakeholders sekolah/pendidikan dengan berpijak pada karaktersitik wilayah dan budaya masyarakat.
Menurut David Ehrmann (PC), dan Subaer Junaid (UA) DBE2 Sul-Sel, bahwa menghasilkan topik-topik pelatihan yang berkualitas dan berterima di lapangan tidak dapat terwujud tanpa kajian dan pemahaman serta sharing pengalaman anggota tim untuk memperkuat draft paket pelatihan yang rencananya diluncurkan pertengahan Januari 2009. Meskipun Topik-topik pelatihan telah mengalami banyak perubahan baik dari segi rencana sesi sampai content atau materi pelatihan dari paket sebelumnya yang telah diluncurkan di 3 propinsi, tidak berarti mengurangi kualitas paket pelatihan, namun sebaliknya memperkaya paket adaptasi dengan tujuan meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar.
Topik-topik pelatihan antara lain, Pembelajan Matematika bernuansa PAKEM dengan melakukan real teaching dan peer teaching, Asyik dengan Matematika, Supervisi Klinis, Permainan Matematika, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan, Pembuatan Alat Peraga Murah, Memanfaatkan ICT dalam Pembelajaran Matematika.
Bukti keseriusan anggota MAT dalam upaya mewujudkan paket pelatihan berkualitas adalah jadual second meeting yang seharusnya dimulai pukul 08.00 sampai 17.00 WITA berubah dari jam 08.00 sampai 24.00 setiap hari/malam selama 3 hari.
Kekompakan tim PTS, KKKS dan KKG mulai merumuskan sesi atau topik pelatihan beserta bahan bacaan (toolkits) sampai makan malam bersama di sela-sela hujan deras, suhu udara yang dingin serta sesekali kabut menyertai tim dalam bekerja dengan sebuah tekat “Matematika memang Asyik, Amin!. Yang bermakna semoga sukses dengan iringan do’a, keyakinan dan keikhlasan untuk memajukan bangsa ini.

Suasana Diskusi dan Presentasi hasil kerja kelompok "Topik Pelatihan" PTS,KKKS dan KKG
Filed under: Berita, Uncategorized |
Jaga terus komintmen dan kekompakan tim….