Berdasarkan survey yang saya lakukan di setiap sekolah di Jawa Tengah, diketemukan fakta bahwa siswa-siswa kita ternyata mempunyai kemampuan yang sangat rendah dalam hal mengungkapkan gagasan atau ide lewat tulisan. Kemampuan mengungkapkan gagasan dan ide lewat tulisan sering disebut dengan “mengarang”. Walaupun sebenarnya antara mengarang dengan menulis itu ada bedanya. Kalau menulis adalah menggungkapkan semua ide atau gagasan dengan menggunakan tulisan.

Mengarang itu susah?
Baik gagasan itu berupa fakta maupun hanya khayalan belaka. Sementara kalau mengarang adalah menulis tanpa harus berdasarkan fakta yang nyata.
Kemampuan mengungkapkan gagasan secara tulis ternyata dirasakan sangat sulit bagi siswa. Apalagi guru sendiri kurang mampu memberikan contoh mengarang dengan baik. Berdasarkan pengamatan saya di banyak kelas saat melakukan pembelajaran mengarang, yang dilakukan oleh bapak/ ibu guru adalah sebagai berikut:
Filed under: Artikel | Tagged: pelatihan menulis, pendidikan dasar, Peningkatan Profesionalisme Guru, sertifikasi guru |
Hehehhehe… Memang susah mengarang….
Tapi kalau mengarang tentang suatu kebohongan kok gampang sekali ya… Kenyataannya banyak orang yang pandai melakukannya…
eemm ..ang bagi yang seneng bicara mengarang itu mudah tapi bgmna bagi anak yang pendiam dansedikit pengalaman ?
Halo, mas gilang?
Berdasarkan survey justru orang yang senang bicara kemampuan mengarang (menulis) lebih rendah dibanding orang yang pendiam. Justru mengarang bisa digunakan untuk terapi bagi anak pendiam untuk pandai berbicara.
Bagaimana pendapat anda?
wah saya sangat tertarik dengan artikel-artikelnya, semoga saja banyak membantu para guru dalam mencerdaskan bangsa ini, tanpa harus selalu menuntut dan ribut seperti di dpr……………………..selamat semoga mambawa perubahan kepada bangsa ini.
hallo mas??
kenapa kalau saya di suruh mengarang itu suka lama harus mencari dulu kata-kata yang bagus bagaimana caranya jika saya mengarang iti cepat tapi bagus
terimakasih