
Alat penyulingan yang diperagakan dalam Roll Out PSBG di Kabupaten Blora
Ini peristiwa yang menimpaku saat aku diperkenalkan kepada warga gugus pada saat mengikuti pelatihan. Kejadian itu tidak terbayangkan sebelumnya kalau hal itu akan menimpa diriku, padahal sebelumnya aku sudah dilatih dan diuji coba, hasilnya sangat memuaskan , dan banyak orang yang mengagumiku.
Ini mungkin gara-gara dandananku yang sangat menor, “ya maklumlah wong mau diperkenalkan dengan penghuni-penghuni yang lain” pikirku dalam hati. Si pembuatku memang sangat sayang pada diriku, bayangkan saja, sebelum aku diperkenalkan pada yang lainnya, dengan sayangnya tuanku membodi aku agar kelihatan menarik dan tidak lupa pula tuanku memoleskan pewarna pada tubuhku, dan sekejap saja berubahlah tubuhku menjadi menarik dan menjadi pusat perhatian orang yang memandangku.
Saat yang ditunggu – tunggu telah tiba. Aku dibawa ke dalam ruangan yang penuh dengan orang. Ternyata orang-orang yang memandagi aku itu sama sekali tidak aku kenal, ada yang sudah tua, ada yang masih cantik, ada yang rambutnya semua putih seperti anoman, dan masih banyak lagi rupa-rupa yang belum aku kenal. Dalam hati aku berfikir “ apa aku kelihatan cantik ya ? kok banyak orang yang memandangiku tanpa berkedip sampai melotot.
Setelah menunggu beberapa lama aku mendapat giliran maju untuk memamerkan keunikanku. Setelah namaku terpanggil, banyak orang yang menoleh kebelakang untuk mencari-cari aku. Memang saat itu aku mendapat tempat paling belakang dan paling pojok, sehingga orang harus melongok untuk memandangku sebelum aku maju ke depan.
Dengan penuh percaya diri aku melenggang ke depan melewati orang-orang yang ada di kanan kiri aku. Dalam hati aku berdoa “ ya Alloh semoga aku dapat melaksanakan tugas sesuai dengan kehendak tuanku, amin…..!”. Dengan bangga dan percaya diri tuanku memperkenalkan nama aku, kegunaan aku, bahan pembuatku sehingga aku dapat tercipta seperti sekarang ini.
Setelah perkenalan secara panjang lebar tuanku mengambil korek api dan lampu teplok dengan bahan bakar spirtus. Setelah lampu menyala ternyata lampu itu digunakan untuk membakarku, rasanya panas sekali. Setelah beberapa menit api yang membakar tubuhku semakin membesar, kontan saja, orang-orang yang tadinya melotot kagum, sekarang berubah menjadi melotot takut kalau-kalau terjadi kebakaran. Aku sangat kasihan sama tuanku, kelihatannya orangnya panik sekali. Tiba-tiba ada peserta pelatihan yang mengangkat aku dari atas meja untuk diturunkan di lantai, ada yang mengambil air untuk menyiramku, pokoknya pelatihan hari itu benar-benar menghebohkan.
Omong punya omong, penyebab tubuhku terbakar karena cat yang menempel di tubuhku sangat tebal dan masih agak basah , sehingga mudah terbakar. Karena cara kerjaku yang unik sehingga dewan juri menetapkan aku sebagai juara II. Demikian tadi kisahku “ Si alat untuk penyulingan “ yang diperkenalkan kepada warga gugus pada saat Rol Out Pelatihan PSBG di Wisma Pratama.
Ditulis oleh : Sarjono (LRC Gugus Borobudur Banjarejo)
Filed under: Alat Peraga Murah, Artikel, Berita | Tagged: alat peraga sederhana, inovasi pembelajaran, media belajar, pembelajaran aktif |
Pak Jono Unik Juga cara anda menyajikan berita. Kreatif. Kau bayangkan dirimu seperti alat peraga.
Wah..wah bener-bener menjiwai.
Selamat…….dan Sukses
Wah…klo boleh usul, buat cerita seperti ini untuk semua APM yang ada di PSBG njenengan pak Jono, bisa jadi novel tuh.
Tetap semangat……….