KKKS DAN KKG TAHAP II PAKET MATEMATIKA: SPIRIT HARI KARTINI PACU KINERJA GURU, KEPALA SEKOLAH, DAN PENGAWAS

Bulan April menyisahkan banyak catatan sejarah perjuangan bangsa Indonesia, terutama tanggal 21 April yang merupakan tonggak sejarah perjuangan kaum hawa di negeri ini yang diprakarsai seorang pejuang wanita dari tanah Jawa. Saat ini masalah yang dihadapi adalah banyak kalangan kuatir akan merosotnya semangat juang Raden Ajeng Kartini yang dimulai sejak ratusan tahun silam. Bukunya yang terkenal, “Habis Gelap Terbitlah Terang”, menjadi spirit dan bukti tertulis perjuangan membangkitkan semangat kaum hawa memacu diri berprestasi dan berjuang meningkatkan harkat dan martabat kaumnya dan kemerdekaan bangsa Indonesia. Sejarah membuktikan bahwa spirit Kartini telah banyak memberikan andil yang besar perjuangan kaum hawa dalam mengisi kemerdekaan dan turut aktif dalam pembangunan diberbagai lapangan pekerjaan.

Kekuatiran berbagai kalangan akan memudarnya nilai-nilai perjuangan Kartini di abad ke-21 ini, tidak serta merta meluluhkan keinginan luhur kaum hawa di bidang pendidikan, guru, kepala sekolah dan pengawas untuk terus memacu diri membangun kompetensi mereka menyongsong pendidikan yang berkualitas, khususnya di Bumi Sawerigading, kabupaten Luwu dan di Bumi Nene’ Mallomo, kabupaten Sidrap, dengan dukungan fasilitator DBE2 Sul-Sel dan Mitra Perguruan Tinggi (UNM, UNISMUH Makassar) serta dari Departemen Agama.

Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan atau ditemukan solusinya. Salah satu masalah yang sedang dihadapi oleh lembaga pendidikan di Indonesia adalah kurangnya daya dukung para stakeholders terhadap kegiatan pembelajaran di kelas dalam satuan pendidikan. Selama ini masalah kegiatan pembelajaran dianggap sebagai tugas para guru di kelas semata, sehingga kepala sekolah, pengawas, komite sekolah, orang tua siswa, dan pihak-pihak terkait dari Dinas Pendidikan Nasional dan Departemen Agama cenderung belum mengoptimalkan dukungan untuk memecahkan masalah tersebut. Padahal diketahui bahwa pemecahan masalah yang dihadapi oleh sebuah lembaga pendidikan merupakan tanggung jawab bersama yang memerlukan keterlibatan semua pihak yang terkait, yakni para stakeholders—para pemangku kepentingan. Akibat dari pemecahan masalah kegiatan pembelajaran yang tidak menyeluruh, hanya bertumpu dan mengandalkan guru, adalah pencapaian yang kurang optimal. Dukungan para stakeholders perlu mendapat perhatian. Bila hasil pemecahan masalah belum optimal, tidak bisa diharapkan mutu pembelajaran di sekolah yang menggembirakan. Pembelajaran matematika tidak terlepas dari masalah mutu pembelajaran yang rendah.

Berdasarkan gambaran di atas, perlu ada upaya strategis untuk mengatasi masalah secara menyeluruh yang melibatkan para guru, kepala sekolah, pengawas, komite sekolah, orang tua murid, dan pihak-pihak terkait baik dari Dinas Pendidikan Nasional, maupun dari Departemen Agama. Mereka harus disadarkan untuk lebih mengoptimalkan peran masing-masing melalui pelatihan, lokakarya, dan lain sebagainya. Salah satu upaya tersebut adalah diadakannya pelatihan yang digagas oleh Decentralizied Basic Education 2 (DBE 2) yang merupakan proyek kerjasama USAID – Indonesia dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran pada pendidikan dasar di Indonesia. Salah satu sasaran pelatihan adalah kepala sekolah dari Dinas Pendidikan Nasional dan Departemen Agama. Melalui pelatihan semacam itu, diharapkan mereka mampu melakukan upaya strategis dalam lingkup tugas pokok, fungsi, dan wewenang mereka guna meningkatkan mutu pembelajaran matematika melalui pembelajaran matematika yang aktif, kontekstual, berbasis masalah, kooperatif, dengan memperhatikan dan mengakomodasi perbedaan gender dan gaya belajar anak. Dukungan penuh dari kepala sekolah dan pengawas sangat penting untuk peningkatan mutu pembelajaran ini sehingga tercapai tujuan pembelajaran yang optimal.

Gagasan besar telah dilakukan diberbagai gugus binaan DBE2 Sulawesi Selatan, melalui program pelatihan KKKS dan KKG yang telah bergulir untuk tahap II. Kabupaten Luwu dan Sidrap telah dilaksanakan dan digulirkan tepat peringatan Hari Kartini, tanggal 21 sampai 23 April 2009 sebagai upaya untuk mensinergikan kebutuhan guru dan anak didiknya, serta kebutuhan kepala sekolah dan pengawas yang bersinergi dengan para guru, dengan tujuan: Membangun komitmen dan sikap proaktif guru, kepala sekolah dan pengawas untuk mendukung terselenggaranya proses pembelajaran matematika yang aktif, kreatif, efektif, kontekstual, dan menyenangkan di sekolah.

Secara khusus pelatihan ini bertujuan untuk:
• Memastikan guru, kepala sekolah, dan pengawas memahami pembelajaran matematika di SD.
• Menyiapkan guru dan kepala sekolah, serta pengawas untuk bekerja sesuai dengan standar kompetensinya.
• Mendorong guru, kepala sekolah untuk memahami hakekat pembelajaran matematika di SD.
• Mendorong guru dan kepala sekolah untuk mengklasifikasikan sumber-sumber dukungan yang dapat digunakan dalam mendukung pembelajaran matematika.
• Menyiapkan kepala sekolah untuk mengelola dukungan dan perubahan perilaku di sekolah-sekolah yang terkait dengan intervensi DBE 2.
• Menyiapkan kepala sekolah untuk mendukung dan menjadi partner bagi guru dan stakeholders dalam mengimplementasikan pembelajaran dan manajemen program DBE 2.

Pejuang pendidikan pelanjut cita-cita R.A.Kartini unjuk gigi di Pelatihan KKKS dan KKG II Paket Matematika

Pejuang pendidikan pelanjut cita-cita R.A.Kartini unjuk gigi di Pelatihan KKKS dan KKG II Paket Matematika

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: