SD Binaan DBE 2 menjadi SDSN

Letak SD Negeri 01 Jatipuro ini berada di lereng  Gunung Lawu paling selatan. Banyak orang bilang daerah ini dengan sebutan “Cedak   Watu Adoh Ratu”. Namun siapa sangka, meskipun jauh lokasinya, sekolah ini mendapat     kepercayaan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora)  menjadi Sekolah Dasar Standar Nasional (SDSN). Mengapa ?

Menurut Kepala UPT Disdikpora Jatipuro, Drs. H. Ngadino, M.Ag, salah satu pertimbangannya adalah sekolah ini merupakan binaan DBE 2. Hal tersebut sebagai langkah tindak lanjut dari program bantuan DBE 2 untuk menjadi sebuah sekolah unggulan yang berkualitas di Kecamatan Jatipuro. Banyak kemajuan yang sangat mendukung dengan adanya program DBE 2 terhadap aktivitas pendidikan di Jatipuro. 

SD Negeri 01 Jatipuro memiliki jumlah siswa 177 anak, 6 guru kelas, 2 guru mata pelajaran dan 3 orang guru WB ( Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia dan Guru TIK). 60% guru tersebut telah berijasah sarjana dan 50% guru di sana  telah lulus sertifikasi yakni sebanyak 5 guru.

Amiruddin, S.Pd memandu pelatihan ICT

Prestasi guru juga cukup menggembirakan. Misalnya Amirudin, S.Pd. yang merupakan Master Teacher Trainer ( MTT) DBE 2 merupakan juara I guru teladan Kecamatan Jaatipuro, dan juara III guru teladan tingkat Kabupeten Karanganyar tahun 2008. Selain guru, kepala sekolah SD ini juga mendapat juara II Kepala Sekolah Berprestasi  II pada tahun 2007  tingkat Kecamatan Jatipuro dan juara III pada ajang yang sama  tahun 2008 tingkat Kabupaten Karanganyar. Dia adalah Drs. Agus Siswanto yang sekaligus Learning Resource Coordinator (LRC) DBE 2.

Guru-guru SD N 01 Jatipur juga sangat aktif mengikuti seminar atau pelatihan. Memanfaatkan PSBG untuk meningkatkan kemampuan penguasaan komputer (ICT). Secara keseluruhan telah dapat menguasai komputer karena dukungan dari pelatihan Intel Teach dan DALI.

Nilai plus kegiatan belajar mengajar dengan penerapan pembelajaran PAKEM, yang merupakan pengembangan binaan DBE 2 juga memberikan andil besar tentang keberhasilan belajar siswa. Prestasi kelulusan UASBN  100% dan prestasi akademis maupun non akademis yang sering menjuarai tingkat Kecamatan Jatipuro.

Prestasi yang diukir siswa SD N 01 Jatipuro adalah Juara I siswa teladan, juara II festival sains. Sedangkan di bidang non akademis, SD ini menjadi  juara I pesta siaga Kwaran Jatipuro dan Juara I pesta siaga Kwarcab Karanganyar (mewakili Kwarcab ke Tingkat Binwil Surakarta). Juara harapan I lomba cipta dan baca puisi tingkat Kabupaten. Juara harapan II dalam seni tari tingkat Kabupaten. Tingkat Kecamatan (juara  I melukis, juara  I festival Kesenian, juara I cipta lagu, juara I dokter Kecil, dan lain-lain).

Prestasi yang telah diukir SD ini tidak lepas dari peran berbagai pihak, diantaranya komite sekolah. Tahun 2008/2009 komite sekolah telah memiliki AD/ART komite, program kerja dan jadwal kunjungan ke sekolah. Komite sekolah SD N 01 Jatipuro telah memberikan bantuan seperangkat “Marching Band” senilai 18 juta ke SD N 01 Jatipuro. Maka berkat tingginya partisipasi komite sekolah, komite SD N 01 Jatipuro mendapat penghargaan hadiah dari Dewan Pendidikan Kabupaten Karanganyar dan biaya operasional sebesar 1,5 juta.

Peran orang tua siswa juga menjadi faktor penting keberhasilan SD ini. Di setiap kelas ada paguyuban orang tua. Pengurus dan anggotanya khusus kelas tersebut. Paguyuban ini membantu kelas tentang kebersihan atau kegiatan yang diinginkan orang tua siswa dalam kelas tersebut termasuk membicarakan biayanya. Kegiatan yang telah dibiayai adalah les mata pelajaran matematika dan IPA. Peran sekolah hanya memfasilitasi kegiatan dan mengkondisikan pertemuan.

Sarana prasarana yang memadai yaitu perpustakaan, halaman bermain, tempat olah raga, meja kursi dan buku juga telah memenuhi kriteria yang ditetapkan.  Dan yang tak kalah penting adalah fungsi Pusat sumber Belajar Gugus (PSBG) yang kebetulan berada di SD ini. PSBG ini  juga menjadi fokus perhatian sebagai sumber pengembangan potensi guru dan siswa SD N 01 Jatipuro. Tantangan memang masih banyak, tetapi dengan kiat-kiat yang dirumuskan bersama antara kepala sekolah, guru, komite dan orang tua siswa, ternyata telah membawa perubahan prestasi akademis maupun non akademis menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.