Kelas kita terdiri dari beragam peserta didik. Peserta didik belajar dengan cara yang berbeda karena faktor keturunan, pengalaman, lingkungan, kepribadian, kecerdasan, bakat, hambatan fisik, emosi dan sosial. Oleh sebab itu kita (saya dan Anda) sebaiknya dapat menemukan dan menggunakan berbagai variasi metode pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta didik.

Kelas kita terdiri dari beragam peserta didik, variasi metode pembelajaran diharapkan dapat memenuhi kebutuhan belajar peserta didik yang beragam tersebut
Banyak di antara kita yang mengajar peserta didik dalam kelas yang besar. Anda tentu akan bertanya-tanya, “Bagaimana saya bisa menggunakan metode pembelajaran yang berbeda-beda agar sesuai dengan masing-masing individu peserta didik jika saya mempunyai lebih dari 30-40 anak dalam kelas?” Kondisi ini merupakan salah satu alasan mengapa para guru lebih cenderung untuk menggunakan metode pembelajaran “menghapal”. Pada metode pembelajaran ini kita hanya mengulang informasi berkali-kali dan meminta peserta didik untuk mengulang dengan harapan agar peserta didik dapat mengingatnya. Metode ini mudah tetapi sangat membosankan bagi peserta didik dan pendidik. Untuk mengubah situasi ini, kita perlu belajar hal baru dalam pembelajaran dan menggunakannya secara berkala kepada semua peserta didik kita.
Bagaimana Peserta Didik Belajar?. Tidak ada anak yang tidak mampu belajar. Dengan menciptakan lingkungan belajar yang ramah, semua anak, dapat belajar secara efektif. Mereka dapat belajar dengan menggunakan pendekatan learning by doing. Sebagian dari kita memahami bahwa pendekatan belajar yang baik adalah learning by doing.

Dengan menciptakan lingkungan belajar yang ramah, semua anak, dapat belajar secara efektif
Inilah sebenarnya yang kita maksud dengan “pembelajaran aktif” dan “melibatkan peserta didik dalam pembelajaran”. Anak mempelajari informasi baru melalui berbagai kegiatan dan metode pembelajaran. Kegiatan ini sering dikaitkan dengan pengalaman praktis anak setiap harinya. Hubungan ini membantu mereka memahami dan mengingat apa yang mereka pelajari dan kemudian menggunakannya dalam kehidupan.
Apa yang dilakukan peserta didik di kelas? Mereka melihat, mendengarkan, dan memperhatikan apa yang Anda dan orang lain lakukan. Ketiga sensori ini (penglihatan, pendengaran dan gerakan) penting bagi semua peserta didik. Bagi peserta didik yang salah satu inderanya (pendengaran, penglihatan, atau gerakan) mengalami hambatan, mungkin mengalami keterbatasan. Kita memahami bahwa peserta didik : 30% belajar melalui mendengar, 33% melihat, dan 37% melakukan kegiatan. Ada pepatah, “Saya mendengar maka Saya tahu, saya melihat maka saya ingat, saya melakukan maka saya paham.” Ini sangat penting!. Pepatah tersebut mengandung makna jika mengajar dengan metode ceramah maka hanya sepertiga yang diperoleh peserta didik. Demikian juga apabila murid hanya untuk mencatat.

Saya mendengar maka Saya tahu, saya melihat maka saya ingat, saya melakukan maka saya paham
Kita mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Ada peserta didik yang menyukai belajar melalui membaca, ada pula yang lebih menyukai belajar dengan membuat ringkasan. Sebagian peserta didik senang belajar secara individual dan yang lainnya dalam kelompok. Pembelajaran aktif memungkinkan guru menggunakan banyak cara untuk membantu peserta didik belajar. Beberapa cara belajar peserta didik: (1) Verbal atau linguistik (berbicara atau berbahasa). Sebagian peserta didik berpikir dan belajar melalui tulisan dan lisan; memori; dan proses mengingat kembali. (2) Logika atau matematika. Sebagian peserta didik berpikir dan belajar melalui logika dan perhitungan. Mereka dengan mudah dapat menggunakan angka, mengenali pola abstrak, dan melakukan pengukuran yang tepat. (3) Visual atau spasial (penglihatan atau orientasi bagian). Sebagian peserta didik menyukai seni seperti menggambar, melukis atau membuat patung. Mereka mampu membaca peta, grafik, dan diagram dengan mudah. (4) Tubuh atau kinestetik (gerakan otot/tulang). Sebagian peserta didik belajar melalui aktivitas fisik seperti melalui permainan dan drama. (5) Musik atau irama. Sebagian peserta didik belajar paling baik melalui bunyi, irama/ritme, dan pengulangan. (6) Antarpribadi. Sebagian peserta didik lebih mudah belajar melalui kerja kelompok. Mereka menyenangi kegiatan kelompok, mudah memahami situasi sosial, dan mereka mudah bergaul dengan orang lain. (7) Intrapribadi. Sebagian peserta didik belajar paling baik secara individu dan mandiri. Mereka lebih mudah bekerja sendiri dan lebih memahami kekuatan dan kelemahan diri. (8) Naturalis. Sebagian peserta didik belajar sendiri melalui lingkungan alam sekitar secara langsung.

Kita mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu penting bagi guru menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi
Ketika peserta didik belajar, mereka mungkin menggunakan satu atau beberapa cara belajar seperti di atas. Oleh karena itu penting bagi guru menggunakan strategi pembelajaran yang bervariasi.
Kita (saya dan Anda) mengetahui bahwa selain siswa, unsur terpenting yang ada dalam kegiatan pembelajaran adalah guru. Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus pendidik yang mengajarkan nilai-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang nantinya akan diajarkan kepada siswa. Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Dengan variasi metode diharapkan dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa. (diadaptasi dari berbagai sumber)
Filed under: Cerita Sukses, Kegiatan Belajar Mengajar |
waaahhh, keren.
emang benar ap yang ditulis di atas,, masalah yang jadi masalah apa gurunya bisa terampil menerapkan beberapa variasi metoda pembelajaran… karena untuk mendukungnya adanya berbagai variasi metode pembelajaran sarpras juga mendukung tidak hanya guru saja.. mohon solusinya jika ada kendala seperti itu?? makasih sebelumnya,,
tuisan anda sangat bermamfaat bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran,thank’s
Menurt anda…sampai berapa persenkah sosok guru d indonsia ini yg dpt menerapkn metode pembljrn yg tept dan benar sm spt yg d tulis d ats?
menurutku guru yang mengajar sesuai dengan bidang studinya sudah lebih dari 60% tp guru yang mengajar sesuai dengan metode pembelajaran belum nyampai 40% mereka hanya mengajarkan sesuai dengan tuntutan guru bukan tuntutan mutu yg menjadi standar..