Pemkab Pakpak Barat Mereplikasi Pelatihan Bahasa Indonesia DBE 2

Pemkab Pakpak Barat, Kabupaten non mitra DBE 2 di Sumatera Utara merasakan pentingnya pelatihan DBE 2. Untuk itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Barat mereplikasi pelatihan DBE 2 Sumatera Utara dengan melaksanakan pelatihan Bahasa Indonesia pada tanggal 12-14 Agustus 2009 di MTSN Negeri Salak, Ibu Kota Kabupaten Pakpak Barat.

Kepala Dinas Pendidikan Pakpak Barat Drs Holler Sinamo didampingi Kepala Bidang Pengembangan Tenaga Kependidikan (PTK) Drs Losmar Berutu membuka pelatihan secara resmi. Kadis Pendidikan dalam sambutannya mengatakan, untuk mencapai guru yang profesional perlu pelatihan yang berkesinambungan untuk memaksimalkan peran guru, termasuk pelatihan Bahasa Indonesia.

 

lingkungan-sebagai-sumber-belajar2

“Karena itu, Dinas Pendidikan dengan dana APBD tahun 2009 melaksanakan pelatihan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk memenuhi sebagian tuntutan Undang-Undang dan peraturan pemerintah menjadikan guru yang profesional,” kata kadis.

Selain itu, kata kadis lagi, pelatihan tersebut juga bertujuan untuk melatih guru Bahasa Indonesia untuk terampil dan cakap mengajarkan bidang studi Bahasa Indonesia dengan metode PAKEM (pengajaran, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) di kelas.

 

Peserta pelatihan berasal dari 63 sekolah se Kabupaten Pakpak Barat. Tiap sekolah mengirimkan 1 guru, mulai dari guru kelas I- VI. DBE 2 Sumatera Utara mengirimkan staff lapangan Gisler Manullang (DLC Tapanuli Utara dan Dairi) dan Hotmanahan Simorangkir (MTT Sipoholon) serta Dosman Mahalae (MTT Sumbul) sebagai fasilitator pelatihan.

Pelatihan hari pertama, pada tanggal 12 Agustus 2009 membahas tentang pemodelan pembelajaran aktif Bahasa Indonesia serta implementasi kurikulum Bahasa Indonesia. Hari kedua, tanggal 13 Agustus 2009, fasilitator mengajarkan pengorganisasian KD menjadi unit pembelajaran Bahasa Indonesia, pemanfaataan lingkungan sebagai sumber belajar, penyusunan sillabus Bahasa Indonesia serta pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Pada hari ketiga, tanggal 14 Agustus 2009, pelatihan membahas tentang penguatan Alat Peraga Murah (APM) untuk menunjang proses pembelajaran Bahasa Indonesia, demonstrasi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas awal dan kelas tinggi, pengembangan rubrik peniliaan dan ditutup dengan penentuan media sesuai kompetensi dasar pembelajaran Bahasa Indonesia.

Peserta terlihat antusias dengan pelatihan tersebut karena menurut mereka, pengajaran Bahasa Indoenesia tidaklah mudah dilakukan di sekolah. Dengan adanya fasilitator dari DBE 2, mereka merasakan bahwa mengajar Bahasa Indonesia hal yang tidak sulit, menyenangkan bagi siswa karena isi dengan permainan alat peraga.

 

Peserta sedang menggunakan alat peraga Bahasa Indoensia struktur kalimat S-P-O-K dan peserta lain menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar

Peserta sedang menggunakan alat peraga Bahasa Indoensia struktur kalimat S-P-O-K dan peserta lain menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar

“Saya baru sadar bahwa kertas bekas, kayu, lem bisa digunakan untuk membuat alat peraga murah mata pelajaran Bahasa Indonesia, seperti alat peraga S-P-O-K. saya akan aplikasikan nanti alat peraga ini di sekolah saya ,” kata para peserta.

Kadis Pendidikan Pakpak Barat Drs Holler Sinamo didampingi Bidang Pengembangan Tenaga Kependidikan (PTK) Drs Losmar Berutu  membuka pelatihan secara resmi.

Kadis Pendidikan Pakpak Barat Drs Holler Sinamo didampingi Bidang Pengembangan Tenaga Kependidikan (PTK) Drs Losmar Berutu membuka pelatihan secara resmi.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: