Secuil Kisah Anak-Anak Sulawesi Selatan (1)

Dea wulan Sari, Sang Pustakawan Cilik dari Soppeng

Waktu baru menunjukkan pukul 06.30 pagi waktu setempat bertepatan dengan hari Rabu, 23 November 2010, udara segar berhembus di perbukitan kota Watansoppeng kabupaten Soppeng menyambut pagi. Suasana hening di tempat kami menginap diperbukitan kota kecil  ini membuat warganya merasa nyaman, jauh dari kegerahan seperti kota-kota besar yang ada di Sulawesi Selatan,seperti Kota Makassar maupun Parepare. Sarapan nasi goreng yang disiapkan oleh management hotel khayangan, memberi energi pagi itu. Tepat pukul 07.00 Wita. Penulis bersama Classroom Reading Program (CRP) Manager DBE2-USAID, Yekti Indarti bergegas meninggalkan hotel mengitari kota Watansoppeng menuju ke salah satu sekolah mitra. Sayup-sayup terdengar suara hewan yang beterbangan dan bergelantungan di dahan dan ranting pohon tepat di jantung kota, seakan menyambut kedatangan kami. Sebuah pemandangan yang luar biasa dan tidak di temukan di kota lainnya di Indonesia, ungkap Yekti dengan nada keheranan. Inilah kota yang unik, berjuluk “kota kalong”, tegas penulis meyakinkan. “Kalau mau melihat kelelawar beterbangan dengan koloni yang banyak, datanglah di tempat ini saat sore hari menjelang matahari terbenam!”, pinta penulis dengan nada serius.

Tak seberapa lamanya, tibalah kami di SD Negeri 1 Lamappoloware, sekolah inti Gugus 1 Lalabata kabupaten Soppeng. Hiruk-pikuk terdengar suara dari setiap sudut ruang kelas, murid-murid siap sedia menanti jam I pelajaran yang dimulai pukul 07.30. Sebagai sekolah inti, sekolah ini patut diacungkan jempol, karena kebersihananya, dan penataan ruang kelas serta disiplin dari setiap warga sekolah menjadikan sekolah ini menjadi lebih unggul dibandingkan sekolah lainnya.

Bukan karena sekolah inti, atau karena rintisan sekolah bertaraf internasional, bahkan sekolah unggulan dan berbagai label lainnya yang mendorong penulis mengangkat secuil kisah disini, melainkan karena di salah satu kelas terdapat seorang murid yang bernama Dea Wulan Sari, murid kelas II A. Pasalnya anak ini memberikan banyak inspirasi untuk rekan sesama murid, guru bahkan penulis sendiri. Betapa tidak, dengan usianya yang masih belia, anak ini mampu mengemban tugas sebagai pustakawan cilik meladeni peminjaman buku di kelasnya, menggantikan posisi gurunya. Bagi sebagaian orang menjadi pustakawan dan menuliskan daftar buku yang dipinjam adalah hal yang biasa-biasa saja, tetapi anak yang satu ini meladeni rekan sekelasnya sepanjang hari yang rata-rata jumlah peminjam 20 orang murid, dengan tekun dan tulisan yang indah, rapih bahkan dapat menceritakan isi buku dari setiap buku yang telah dibacanya kepada rekan-rekan sesama murid dan gurunya, menjadikannya istimewa dan menjadi inspirator bagi banyak orang. Secuil kisah menarik dari program membaca di kelas.

Penulis yakin bukan hanya buku hibah atau bacaan yang diberikan oleh DBE2 telah dibaca dan mampu diceritakan kembali isinya, bahkan kisah kalong yang menjadi penghuni kotanya dapat diceritakan dan tidak tertutup kemungkinan anak ini dapat membuat buku bertemakan hewan, termasuk kisah kota kalong yang unik (bersambung).

KELELAWAR DI WATANSOPPENG KABUPATEN SOPPENG

Ditulis Oleh : Amir Mallarangan (Reading Coordinator DBE2 USAID Sulawesi Selatan)

5 Tanggapan

  1. Hebat.. 🙂

  2. Wah, akhirnya melahirkan tulisan baru kembali pak! Salut atas keberhasilan program membaca di Sulawesi Selatan!

  3. salut dan selamat…

  4. Thanks for all of TIM DBE2. . .
    kami warga SDN 1 Lamappoloware senang bergabung dengan anda . . jaya terus . . . !
    BTW kepada penulis dan segenap pembaca “Apa Kabar PSBG” kami mengoreksi sedikit bahwa siswa kami yang bernama Dea Wulan Sari bukan dari kelas III A tetapi ananda masih duduk dibangku kelas II A. Ananda memang patut untuk diacungkan jempol karena kecerdasan dan tanggung jawab yang dia miliki.

  5. Salut dan sukses teruz . . .

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: